Langsung ke konten utama
Meningkatkan SDM dan rasa memiliki terhadap organisasi Ansor
Oleh : M. Harun, M.M


Dalam suatu organisasi, sumber daya manusia bukan hanya sebagai alat dalam produksi tetapi memiliki peran penting dalam kegiatan produksi suatu organisasi. Kedudukan SDM saat ini bukan hanya sebagai alat produksi tetapi juga sebagai penggerak dan penentu berlangsungnya proses produksi dan segala aktivitas organisasi. SDM memiliki andil besar dalam menentukan maju atau berkembangnya sutau organisasi. Oleh karena itu, kemajuan  suatu organisasi ditentukan pula bagaimana kualitas dan kapabilitas SDM di dalamnya. 

Ada tiga yang bisa kita cari ketika berbicara tentang SDM : kuantitas, kualitas, dan kontinuitas (3K). Kuantitas adalah jumlah SDM yang berada di organisasi. Banyak atau sedikitnya tergantung bagaimana kebutuhannya di organisasi. Tidak perlu terlalu banyak orang ketika organisasi tersebut sudah bisa efektif berjalan dengan sedikit orang. Begitu juga tidak perlu memaksakan sedikit orang ketika organisasi tersebut memang memerlukan banyak orang. Selanjutnya adalah kualitas, nilai-nilai apa saja yang bisa dimiliki oleh SDM yang berada di organisasi. Misalnya : loyalitas, tanggungjawab, pemahaman, rasa cinta dan memiliki, pengorbanan, dll. Yang terakhir adalah kontinuitas, bagaimana SDM yang menjadi pengurus organisasi sekarang harus bisa memikirkan bagaimana kelanjutan organisasi ke depannya dari pengurusnya juga dari sisi kemajuan organisasi.


Agar SDM Kader ansor dapt berjalan dengan maksimal dan semestinya perlu adanya sebuah konsep dan trobosan sesuai dengan kualitas dan kapabilias kader kader Ansor,  Sebenarnya caranya mudah. Salah satu hal yang bias diterapkan adalah  dengan rasa memiliki terhadap organisasi.

Ada 6 langkah untuk meningkatkan rasa memiliki organisasi Ansor

1. Niat yang lurus adalah modal awal
Niat merupakan kekuatan terbesar bagi setiap langkah yang kita ambil. Niat yang lurus di sini artinya niat beroganisasi yang ada dalam hati kita sepenuhnya ditujukan sebagai ibadah dan mencari ridho Allah Yang Maha Kuasa. Mengapa? Karena sesuatu yang diniatkan karena Allah akan membuat kita tenang dan senang dalam menjalaninya. Tidak akan ada rasa kecewa, tidak akan ada saling menyalahkan, tidak akan ada debat kusir karena masalah beda pendapat yang sepele, dan tidak akan ada rasa saling benci dengan orang-orang yang berada dalam organisasi. Berbeda ketika kita niatkan untuk orang lain (popularitas, pujian, ingin dinilai baik), maka ketika kita tidak mendapatkannya kita akan menjadi kecewa.

2. Tanyakan pada hati : apakah aku cocok di organisasi ini?
Ya, kita perlu tahu dan menyadari apakah kita cocok atau tidak berada di dalam organisasi tersebut. Kita bisa melihatnya dari segi kemanfaatannya. Apakah organisasi ini membuat kita lebih baik? Misalnya  menjadikan kita lebih baik dari segi manajemen waktu, kepekaan kepada orang lain, tanggungjawab, sabar, ikhlas dan menghargai orang lain. Atau misalnya lebih naik dari segi karakter. Yang tadinya pesimis menjadi optomis, yang tadinya sulit senyum jadi murah senyum, yang tadinya cuek jadi perhatian, yang tadinya keras kepala menjadi penurut dan sebaginya. Pilihlah organisasi yang lebih banyak manfaatnya.

3. Memahami organisasi secara keseluruhan
Kita harus mau memahami seluk-beluk yang ada di organisasi tempat kita berada. Dari mulai arah, tujuan, nilai, sistem, serta manfaatnya. Dengan memahami itu semua, kerja kita akan lebih terarah dengan baik. Tidak asal dengan alasan yang penting terselesaikan.

4. Sadarilah, kita adalah pejuang!
Terispirasi dari sms motivasi yang dikirim oleh seorang sahabat tentang pejuang, seperti yang sudah saya tulis di Semoga Allah Memuliakanmu. Sip. Pejuang tidak boleh mengeluh, seberat apapun amanah yang kita emban.


5. Yakinlah bahwa kita sangat berarti bagi organisasi
Yakinlah segala yang ada pada diri kita adalah sangat berarti bagi organisasi. Pemikiran, kehadiran, tenaga, dan apa saja dari kita berguna dan dibutuhkan oleh organisasi. Bukan bermaksud untuk narsis atau sombong, tapi ini adalah sebuah penghargaan pada diri sendiri sehingga tidak ada pernyataan bahwa organisasi ini akan tetap berjalan tanpa ada aku di situ. Semua orang di organisasi itu berarti!

6. Tetap semangat dan konsisten
Semangat dapat membuat pekerjaan kita terasa lebih ringan. Sedang kekonsistenan akan membawa kita dari keraguan dan kemalasan.

7. Mendahulukan Kepentingan Organisasi dibanding kepentingan Pribadi
Mendahulukan kepentingan oganisasi adalah hal yang perlu di dahulukan karena menyangkut kebutuhan orang banyak dibanding dengan kebutuhan pribadi yang hanya untuk kita sendiri


Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KELAM PEMBUNUHAN SESAMA MUSLIM YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN Gelombang JARGON Kembali ke Al Qur'an dan As Sunnah Sangat Deras Sekali . Sebuah fenomena ??? Akankah terulang Sejarah Akhir priode khulafaur rosyidin di NKRI yg kita cintai .... ?  “Hukum itu milik Alloh, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.” Itulah teriakan Abdurrohman bin Muljam Al Murodi (Khowarij) ketika menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib, karomallohu wajhah pada saat bangkit dari sujud sholat Shubuh pada 19 Romadlon 40 H itu. Abdurrohman bin Muljam menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib dengan pedang yang sudah dilumuri racun yang dahsyat. Racun itu dibelinya seharga 1000  Dinar. Tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib mengalami luka parah, tapi beliau masih sedikit bisa bertahan. 3 hari berikutnya (21 Romadlon 40 H) nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rosululloh SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang muslim yang selalu merasa paling Islam. Sayyidina...
Kopiah Hitam Sebagai Simbol Patriotisme KOPIAH adalah tutup kepala yang terbuat dari beludru warna gelap dengan ketinggian antara 6 sampi 12 Cm. Dari segi bentuk merupakan modifikasi antara torbus Turki dengan peci India. Di tempat lain kopiah juga disebut sebagai songkok ada juga yang menyebut peci. Kopia ini sudah cukup lama dipakai oleh masyarakat Islam Nusantara terutama kalangan pesantren. Dikisahkan bahwa seorang santri Sunan Giri Gresik dikenal sebagai raja cengkeh, karena kalau pulang ke kampung halamannya Maluku selalu membawa kopiah, sambil menyiarkan Islam di daerah yang dulu dikenal dengan nama Hitu itu  membawa kopiah, setiap sebuah kopiah diganti oleh masyarakat setempat dengan cengkih yang banyak sekali, sehingga ketika kembali ke pesantren Giri santri tersebut membawa cengkih yang amat banyak, yang sangat laku di Gresik. Demikian juga santri Giri yang pulang ke daerah asalnya juga selalu membawa kopiah, sehingga tutup kepala yang satu ini me...
SYEKH 'IZZUDDIN BIN' ABDUSSALAM Izzuddin bin 'Abdussalam adalah ahli fiqih (fuqaha') dari madzhab Syafi'i yang terkenal wara ', tawadhu' dan zuhud. Namun, sikap tawaddu'nya sama sekali tidak ada sama keberaniannya mengkritik kekeliruan seorang raja. Syaikh Izzuddin pernah mempin kaum Muslimin. Ia bergelar Sulthan al-Ulama '(pemuka para ulama'). Nama lengkap Syaikh Izzuddin adalah Abu Muhammad Izzuddin Abdul Aziz bin Abdis Salam bin Abu al-Qasim bin al-Hasan bin Humman al-Salami al-Dimasyqi al-Syafi'i. Dilahirkan di Damaskus pada tahun 577 H. Pidato ulang jenis lain lahir pada tahun 578 H. "Izzuddin" (kemuliaan agama) adalah gelar yang diberikan berkatkarya kepakarannya dalam agama. Beliau juga disebut Sulthan al-Ulama (pemuka para ulama '). Gelar ini diberikan oleh muridnya, Ibnu Daqiq al-'Id sebagai bentuk penghargaan atas atas kerja keras kedekatan para ulama pada masanya. Usaha itu diimplementasikan dalam sikap-s...