Langsung ke konten utama
TASAMMUH
Oleh : M. Harun, MM


Sebagai kader Ansor kita wajib menjunjung tinggi perbedaan perbedaan yang ada di negeri ini, Perbedaan merupakan sunnatullah yang mesti diakui keniscayaannya. Allah menciptakan manusia berbeda – beda, ada laki- laki, ada perempuan. Dia juga mentaqdirkan manusia terdiri atas berbagai bangsa dan suku. Namun seperti dinyatakan oleh-Nya sendiri bahwa perbedaan – perbedaan tersebut bukan untuk melebihkan satu dari yang lainnya dan untuk berpecah belah, namun sebaliknya untuk lita’arafu (saling mengenal, saling menghargai, saling menolong); dan sekaligus untuk mengukur dan membedakan tingkat ketaqwaan satu dari yang lainnya (Q.S. al-Hujurat: 13).
Perbedaan adalah orkestra kehidupan, di mana bunyinya satu sama lain berbeda, namun jika diatur dengan baik akan menimbulkan suara yang indah dan menyejukkan jiwa. Tak ada orkestra yang indah kalau alat musik maupun suaranya sama. Orkestra yang baik dihasilkan dari harmoni nada-nada yang berbeda.
Jika realitas kehidupan ini diibaratkan seperti orkestra, maka tak dapat dipungkiri lagi bahwa kita hidup dalam keragaman: keragaman pemahaman, pendapat, adat istisdat, bahkan keyakinan.
Singkat kata, perbedaan pendapat sering dan bahkan selalu dijumpai dalam masyarakat kita, mulai dari masalah – masalah sosial sampai masalah – masalah agama dan keagamaan.
karena itu sangat diperlukan sekali Kader Ansor  memiliki sifat tasammuh

Sekali lagi, Islam adalah agama yang mengakui adanya kemajemukan. Islam mengajarkan untuk menghargai perbedaan jenis kelamin, suku, bangsa bahkan agama. Oleh karena itu Islam mengajarkan sikap toleransi (tasamuh). Bentuk – bentuk toleransi yang diajarkan oleh Islam antara lain tidak ada paksaan dalam memilih agama (la ikraha fi al-din), kebolehan makan hewan sembelihan ahl al kitab, dan lain – lain
Nabi Muhammad saw sebagai sosok teladan memberikan contoh sikap toleransi ini secara nyata. Contoh sikap toleransi ini tercermin dalam Konstitusi Madinah yang antara lain berisi pengakuan bahwa antara orang – orang Islam dan orang – orang Yahudi Madinah adalah umat yang satu dan bangsa yang satu.
Jika pemahaman toleransi ini dibawa ke wilayah yang lebih jauh maka umat Islam terutama dalamhal ini adalah kader ansor  mempunyai tanggung jawab untuk menghindari konflik atas nama agama. Agama apapun tidak membenarkan konflik, kekerasan dan peperangan atas nama agama. Islam dalam hal ini harus menjadi perekat komunitas manusia, bukan sebaliknya dipakai untuk melegitimasi kekerasan dan peperangan atas umat lain atau atas sesama muslim.
Bentuk – bentuk perilaku sebagai elaborasi dari pemahaman Islam toleran ini antara lain dengan melakukan kegiatan bersama untuk mengatasi persoalan – persoalan kemanusiaan secara bersama. Hal yang terakhir ini merupakan salah satu upaya yang bisa ditempuh untuk mengeliminasi resistensi konflik horisontal antar umat beragama
Tasammuh mengandung sifat-sifat seperti lapang dada, tenggang rasa, menahan diri, dan tidak memaksakan kehendak orang lain.
Sikap tasamuh juga dapat kita tunjukan dengan sikap sabar menghadapai keyakinan-keyakinan orang lain, pendapat-pendapat mereka dan amal-amal mereka walaupun bertentangan dengan keyakinan dengan keyakinan kita dan tidak sesuai dengan syariat Islam. Kita juga dilarang untuk menyerang, menyakiti dan mencela orang lain yang tidak sependapat dengan kita.

Dasar dari sikap toleransi adalah kasih sayang. Adanya kasih sayang dari sesama akan mendorong seseorang untuk menghargai dan menghormati orang lain. Adapun tujuan dan sikap toleransi adalah menghindari kekerasan dan menciptakan kerukunan dan kedamaian hidup bersama orang lain.

Sebagai orang Islam, kita hendaknya meniru perilaku tasamuh yang diajarkan oleh Rasulullah saw. Segala gerak dan tingkah laku kita sejak bangun tidur hingga kembali lagi tidur, sepenuhnya hendaknya seperti apa yang ditunjukkan oleh Rasulullah saw. Bahkan apabila terjadi perbedaan pendapat, tidak langsung dijadikan alasan untuk tidak bertasamuh. Sabda Rasulullah saw.: Artinya: “Kamu akan melihat orang-orang yang beriman dalam saling menyayangi, saling mencintai, saling mengasihi bagaikan satu tubuh. Apabila salah satu bagian tubuh sakit, maka bagian lain pun akan merasakannya dengan tidak dapat tidur dan badan panas.” (HR. al-Bukhari dan Muslim)

Rasulullah saw bersabda :
Perumpamaan orang-orang mukmin dalam hal saling mengasihi, saling belas kasih dan saling cinta itu bagaikan satu jasad (tubuh). Apabila salah satu anggota tubuh ada yang mengelu, maka seluruh anggota (tubuh) yang lain gelisah dan panas demam. (H.R. Bukhari)
Dalam kehidupan sehari-ari hendaknya kita membiasakan diri untuk saling bekerja sama dalam kebaikan, saling menghargai orang lain, dan sikap tenggang rasa. Allah swt berfirman dalam Q.S. Al-Maidah ayat 2 yang artinya :
Dan toong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebaikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat doa dan penlanggaran. Dan bertakwalah kamu kepada Allah, sesungguhnya Allah amat berat siksa-Nya.

 Dalam hal agama tasamuh telah disampaikan jelas dalam Q.S. Al-Kafirun ayat 1 - 6, dalam urusan ibadah masing-masing agama memiliki cara yang berbeda-beda, dan kita tidak boleh memaksakan kehendak mereka dalam hal yang berkaitan dengan agama atau keyakinan. Berikut ini postingan tentang ayat-ayat Al-Qur'an tentang tasamuh (toleransi).
Berikut ini beberapa fungsi bersikap tasamuh (toleransi)
1.       Berlapang dada dalam segala perbedaan
2.      Menumbuhkan rasa cinta dan kasih sayang terhadap sesama
3.      Menghindarkan dari tindakan kekerasan dan kekacauan
4.      Mengembangkan sikap hormat menghormati dan tenggang rasa terhadap sesama manusia
5.      Mempererat persatuan dan kesatuan serta persaudaraan di antara manusia
6.      Meningkatkan derajat manusia, baik di hadapan orang lain ataupun di hadapan Allah swt
7.      Menjaga dan menghormati kewajiban dan hak orang lain
8.      Menjaga norma-norma agama, sosial, dan adat istiadat
9.      Menumbuhkan sikap bertanggung jawab terhadap kehidupan di lingkungan masyarakat.
Ajaran Islam yang dibawa Nabi Muhammd bermuara pada suatu tauhid yang menebarkan kasih sayang dan menegakkan perdamaian (peace making). Implementasi konsep ini salah satunya harus mewujud dalam perilaku menghargai harkat dan martabat manusia serta menjunjung tinggi nilai – nilai toleransi dalam hidup bermasyarakat. Tetapi pada dataran realitas mengapa banyak orang yang mengobarkan kerusuhan, kekerasan bahkan peperangan atas nama perbedaan pendapat. Inilah poin penting mengapa kita harus merenungkan kembali makna tasamuh dalam kehidupan.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

SEJARAH KELAM PEMBUNUHAN SESAMA MUSLIM YANG TAK PERNAH TERLUPAKAN Gelombang JARGON Kembali ke Al Qur'an dan As Sunnah Sangat Deras Sekali . Sebuah fenomena ??? Akankah terulang Sejarah Akhir priode khulafaur rosyidin di NKRI yg kita cintai .... ?  “Hukum itu milik Alloh, wahai Ali. Bukan milikmu dan para sahabatmu.” Itulah teriakan Abdurrohman bin Muljam Al Murodi (Khowarij) ketika menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib, karomallohu wajhah pada saat bangkit dari sujud sholat Shubuh pada 19 Romadlon 40 H itu. Abdurrohman bin Muljam menebas tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib dengan pedang yang sudah dilumuri racun yang dahsyat. Racun itu dibelinya seharga 1000  Dinar. Tubuh Sayyidina Ali bin Abi Tholib mengalami luka parah, tapi beliau masih sedikit bisa bertahan. 3 hari berikutnya (21 Romadlon 40 H) nyawa sahabat yang telah dijamin oleh Rosululloh SAW menjadi penghuni surga itu hilang di tangan seorang muslim yang selalu merasa paling Islam. Sayyidina...
Kopiah Hitam Sebagai Simbol Patriotisme KOPIAH adalah tutup kepala yang terbuat dari beludru warna gelap dengan ketinggian antara 6 sampi 12 Cm. Dari segi bentuk merupakan modifikasi antara torbus Turki dengan peci India. Di tempat lain kopiah juga disebut sebagai songkok ada juga yang menyebut peci. Kopia ini sudah cukup lama dipakai oleh masyarakat Islam Nusantara terutama kalangan pesantren. Dikisahkan bahwa seorang santri Sunan Giri Gresik dikenal sebagai raja cengkeh, karena kalau pulang ke kampung halamannya Maluku selalu membawa kopiah, sambil menyiarkan Islam di daerah yang dulu dikenal dengan nama Hitu itu  membawa kopiah, setiap sebuah kopiah diganti oleh masyarakat setempat dengan cengkih yang banyak sekali, sehingga ketika kembali ke pesantren Giri santri tersebut membawa cengkih yang amat banyak, yang sangat laku di Gresik. Demikian juga santri Giri yang pulang ke daerah asalnya juga selalu membawa kopiah, sehingga tutup kepala yang satu ini me...
SYEKH 'IZZUDDIN BIN' ABDUSSALAM Izzuddin bin 'Abdussalam adalah ahli fiqih (fuqaha') dari madzhab Syafi'i yang terkenal wara ', tawadhu' dan zuhud. Namun, sikap tawaddu'nya sama sekali tidak ada sama keberaniannya mengkritik kekeliruan seorang raja. Syaikh Izzuddin pernah mempin kaum Muslimin. Ia bergelar Sulthan al-Ulama '(pemuka para ulama'). Nama lengkap Syaikh Izzuddin adalah Abu Muhammad Izzuddin Abdul Aziz bin Abdis Salam bin Abu al-Qasim bin al-Hasan bin Humman al-Salami al-Dimasyqi al-Syafi'i. Dilahirkan di Damaskus pada tahun 577 H. Pidato ulang jenis lain lahir pada tahun 578 H. "Izzuddin" (kemuliaan agama) adalah gelar yang diberikan berkatkarya kepakarannya dalam agama. Beliau juga disebut Sulthan al-Ulama (pemuka para ulama '). Gelar ini diberikan oleh muridnya, Ibnu Daqiq al-'Id sebagai bentuk penghargaan atas atas kerja keras kedekatan para ulama pada masanya. Usaha itu diimplementasikan dalam sikap-s...